Heello, 2021.
Selamat mengisi tahun yang kemarin luka dan sampai sekarang belum juga sembuh.
Sebener nya isi tulisan blog gua hari ini udah gelantungan di buku pribadi gua cuma ada trabel aja hp gua rusak. Jadi bru sempet gua post sekarang. Oia isi tulisan gua x ini bakal gua mulai dari kisah hidup keseharian gua tapi setelah yang satu ini yaa,
Jadi 25 desember kemarin gua nanjak gunung gede pangrango , udah banyak sajak yang minta di ajak. Buat pulang ke sini. Hehehe, yo wis . Utamakan bismillah sebelum membaca yaa ......
"Pagi ku terpa dengan kelopak mata yang belum sempat istirahat, di barak yang penuh nafas pendaki yang menggigil. Perjalanan masih 2 jam lagi menuju jam 7 ternyata teh ku yang semalam menemani ku sampai subuh. Satu persatu mereka bangun dengan mata yang seperti permen karet. Ku beri saja mereka sarapan senyum secara bergantian."
"Olah raga pagi mulai terlaksana , berjalan dalam tanjakan yang menuju pintu masuk. Setelah pemeriksaan regu berkumpul , memanjatkan do'a dan rasa syukur mengharap selamat dan lelah yang tak pernah terukur."
"Selamat pagi rimba, sambil ku songsong langit, pohon , burung-burung dan batu. Ternyata posisi ku memang sedang menanjak hingga leher ku tak sadar mendongak. Untuk sesaat aku menyadari bahwa yang kurasa tinggi akan selalu ada lagi yang lebih tinggi dan di ciptakan dari yang Maha Tinggi".
"Stengah perjalanan , keringat mulai bermunculan. Ada amunisi air mineral dan madu rasa. Cukup untuk melepas dahaga tapi jangan berharap kenyang. Seperti belajar saat usaha yang setengah di kerjakan inginkan hasil yang maksimal."
"Keadaan sekitar semakin dingin, ku lihat langit berubah , yang tadi nya cerah kini mendung menuntun kabut yang menurun. Seperti nya semangat sedikit terganggu karena perbandingan antara senang dan ragu itu 50:50".
"Akan terus ku tempuh , aku sudah berusaha sejauh ini, soal hadiah lelah yang belum pasti terbayar oleh ke indahan puncak, tapi moment bersama mampu menebus nya. Seperti berlatih sabar menghadapi kenyataan terburuk dengan penuh kesiapan, dan berharap kenyataan terbaik di ujung harapan".
"Kita sudah sampai di puncak , lekas segera kita bangun tempat sederhana untuk merebah sesaat, biar nanti ku seduhkan secangkir kopi penuh cerita tentang dingin menjebol pori pori jari tangan yang hampir kaku. Seperti hal nya berusaha beradaptasi dengan lingkungan memanglah tidak mudah".
"Di luar hujan, lapar adalah dendam yang harus di bayar , tidur menjadi hakim yang sangat tepat.
Kecewa atau tidak di hari esok. Matahari adalah harapan setiap mahkluk hidup.
Mazdwiieutami.
Mt.Gede.pangrango.251220
Senimaniesarthobbys.blogspot.com
Komentar